Monday, June 27, 2011

Menjajal Ketinggian: The Story of Conquering Yourself 2

Saat itu jam dua siang, baru Saya dan Mpay yang sampai di Pos Air Panas dari seluruh anggota tim. Begitu sampai Saya dan Mpay merendam kaki kami di aliran sungainya. Aahh.. rasanya nikmat sekali. Sebenarnya Saya mau langsung terjun dan berendam ala onsen-nya Jepang. Tapi berhubung aliran sungainya dipinggir jalan tempat pendaki berlalu- lalang Saya mengurungkan niat. Nanti Saya disangka salah satu hewan mamalia Gunung Gede lagi. Lalu dilempari kacang. Apalagi air yang di dekat pos tidak terlalu panas jadi kurang pol kalau untuk berendam. Kami sampai lebih dahulu dengan tugas membuatkan welcoming drink berupa teh untuk tim yang datang agak lama setelah kami. Tapi apa daya ternyata tas kami berdua tidak ada tehnya dan teh pun gagal dibuat.

Perjalanan dari Panyangcangan menuju Air Panas luar biasa panjangnya. Dengan medan tangga batu, akar, rute yang berkelok-kelok dan menanjak. Saya dan Mpay harus beberapa kali beristirahat. Ditambah lagi malamnya Saya beberapa kali terbangun karena kedinginan membuat fisik Saya tidak terlalu prima. Dengar-dengar ada salah satu anggota tim yang semalaman kerjanya nanyain jam terus sampai-sampai si empunya jam merasa terganggu..:)

***

Kenyataannya adalah banyaknya orang yang kaget ketika mengetahui bahwa kami akan melakukan pendakian dengan menggunakan jalur Cibodas. Bukan dari jalur Putri yang mereka anggap lebih mudah dan cepat. Salah satu alasannya adalah di sepanjang jalur Cibodas ada banyak objek wisata yang sayang untuk dilewatkan. Sedangkan bila kita menggunakan jalur putri maka objek wisata di jalur Cibodas tidak akan bisa dinikmati dalam perjalanan pulang yang sudah dalam keadaan kelelahan. Alasan lainnya, jalur Cibodas yang cukup landai masih bisa diterima oleh para anggota perjalanan ini yang kebanyakan adalah pemula atau sudah cukup lama tidak melakukan pendakian (termasuk Saya).

Sebenarnya rencana awalnya adalah nge-camp di Alun-alun Surya Kencana (SurKen) supaya mempermudah mobilitas dari tenda ke puncak untuk menikmati sunrise, tapi berhubung satu dan lain hal, kami harus menerima kenyataan bahwa kami baru bisa berangkat dari pos pendaftaran jam 10 dan hanya bisa nge-camp di Kandang Badak. Artinya, kami harus mengubah seluruh rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Ditambah ada kabar bahwa di Kandang Badak sedang penuh tenda karena sedang ada acara. Di perjalanan Saya juga bertemu beberapa rombongan besar yang ingin menginap di Kandang Badak maka keputusan untuk memecah tim menjadi dua supaya ada tim advance yang lebih dulu mendirikan tendapun semakin kuat.


***

Setelah Akew mengambil keputusan untuk mengirimkan tim advance maka Saya dan Akew sebagai pembawa tenda berangkat terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan anggota yang tersisa. Trek yang dilalui lebih sulit dari sebelumnya, tapi untungnya jarak dari Air Panas ke Kandang Badak tidak terlalu lama. Selama perjalanan Saya sempat menemukan jalan buntu dan ini membuat Saya cukup khawatir dengan tim yang menyusul. Selain jalurnya kurang jelas, gelapnya malam adalah salah satu hal yang paling Saya hindari. Saat malam semua jalan tampak sama, disorientasi dan lebih sulit dalam mengidentifikasi medan yang dilewati. Apalagi saat itu turun hujan yang cukup lebat. Dampaknya adalah memperlambat perjalanan dan lebih berbahaya karena bisa tersandung atau bahkan jatuh ke dalam jurang. Semoga mereka baik-baik saja ya Alloh, doa Saya dalam hati.

Akhirnya Saya dan Akew sampai di Kandang Badak untuk mendirikan tenda. Setelah sekitar sejam sampai dua-jam setelah tenda selesai dibuat mereka muncul sambil berteriak “ Akeee…w… Akeee…w” seperti anak memanggil bapaknya dengan muka memelas, kehujanan, kedinginan, dan kelelahan. Tadinya mau Saya diamkan sampai mereka jauh baru kemudian Saya panggil supaya terkesan lebih dramatis gitu. Tapi berhubung sudah gelap maka dengan kasihan Saya melambaikan tangan untuk memberi tanda dari kejauhan. Mereka pun lega. Beberapa bahkan mengaku menangis ketika melihat tenda. Harusnya waktu mereka datang langsung Saya poto supaya ekspresinya terlihat jelas.. hehe

***


Perubahan rencana membuat kami harus mengambil keputusan antara mengejar sunrise dengan berangkat pagi-pagi buta atau berangkat siang setelah sarapan tanpa sunrise. Perdebatan alot pun dimulai. Pilihan pertama adalah kami melakukan summit attack. Berangkat jam satu pagi dengan semua peralatan lengkap. Artinya, kami harus tidur cepat dan bangun cepat untuk kemudian mengejar sunrise di puncak. Kedua, kami melakukan summit attack dengan peralatan seperlunya jam tiga pagi. Barang-barang ditaruh di tenda yang dijaga oleh Akew. Kemudian setelah kami sampai puncak dan Surken kami kembali ke Kandang Badak untuk kemudian turun bersama Akew lewat Cibodas. Terakhir, kami berangkat santai setelah sarapan kemudian turun melalui jalur Putri (walaupun izin kami seharusnya lewat Cibodas).

Setelah mendengarkan semua pendapat kami melakukan voting. Hasil dari voting tersebut menyatakan bahwa suara terbanyak jatuh pada pilihan ketiga. Pilihan yang paling logis saat itu dengan pertimbangan kondisi badan, medan dan makan (ups.. kalo yang ketiga itu pertimbangan Saya pribadi.. :D ). Saya yang hampir selalu menghindari perjalanan malam tentu saja senang dengan keputusan ini. Saya ingat setiap Saya melakukan perjalanan malam pasti selalu terperosok.

Keputusan sudah diambil, kini saatnya makan malam. Malam ini yang bertugas sebagai chef-nya adalah Kiky dan Akew (Walaupun setelah-setelahnya pun tetap Akew yang memasak.. hehe sori kew). Anggota perjalanan yang lain hanya numpang makan dan mendekat kalau makanan sudah jadi atau ngobrol-ngobrol dan becanda ga jelas di tenda lainnya. Malam itu man of the night disematkan kepada kang Asep. Selamat Kang, anda dengan UKM kebanggaan anda menjadi bintang malam itu. Pokoknya kalau saja Akew tega dan meracuni kami semua, maka kami semua tidak ada yang tahu sedikitpun.

Satu hal yang paling menyenangkan di gunung adalah semua makanan terasa nikmat saking laparnya. Jadi menurut gw makanan malam itu nikmat …ehehe.. tapi beneran kok buktinya semua pada lahap. Walaupun Saya sedikit penasaran cara memasak Akew & Kiky, karena saat dia memasak sisa anggota yang lainnya tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam tenda. Apakah Akew & Kiky memakai tatakan saat memotong? Apakah Akew & Kiky sudah cuci tangan saat memotong bakso dll? Apakah Akew & Kiky tidak bersin saat memasak? Atau bahkan yang paling penting adalah apakah Akew & Kiky tidak mengupil saat memasak? Dari semua pertanyaan itu hanya Alloh, Akew, dan Kiky yang tau..

Makan malam menutup hari kami malam itu. Cowok-cowok tidur di tenda dengan kapasitas 5 orang dan cewek-cewek tidur di tenda dengan kapasitas 3 orang. Pas. Semua anggota berusaha untuk tidur nyenyak supaya besok bisa menghadapi trek yang cukup berat.

***

Bersambung…

Ketika di atas sana semua akan terlihat, baik pemandangan lampu-lampu kota maupun keindahan alam yang memesona. Akan tetapi yang paling menarik adalah pemandangan tentang kepribadian masing-masing. Dimana kelelahan, kelaparan dan rasa putus asa mendorong egoisme menyeruak keluar dari dasar diri yang selama ini tertutupi dengan rapi. Memperlihatkan sifat asli dari seseorang yang bernama teman. Saat itu kau akan tahu siapa temanmu yang sebenarnya.

1 comment:

Unknown said...

Aku harus bersaksi tentang perbuatan baik dari Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Saya Husnah dan saya mengambil waktu saya keluar untuk bersaksi Ibu Amanda karena dia akhirnya menawarkan apa yang tidak ada orang lain bisa.
Saya dan suami saya masuk ke utang yang sangat besar dengan debitur dan Bank dan kami mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman yang berbeda tetapi semua datang ke sia-sia. sebaliknya mereka membawa kita ke dalam lebih banyak utang dan berakhir meninggalkan kami bangkrut sampai saya datang di kontak dengan Ibu Amanda, Dia menawarkan saya pinjaman meskipun pada awalnya saya takut itu akan berakhir seperti setiap perusahaan pinjaman lain saya datang di tapi dia tidak seperti mereka. Sekarang kita telah akhirnya menetap utang kami dan memulai bisnis baru dengan uang yang tersisa dari pinjaman.
Hubungi Ibu Amanda melalui salah satu email berikut. amandaloan@qualityservice.com atau amandaloanfirm@cash4u.com atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk arahan lebih lanjut ikmahusnah@gmail.com